Advertisement

Monday, October 20, 2014

Membaca Surat dari Putri bagian 1

Disuatu hari raden yang akrab dipanggil aden, berjalan sendirian
disebuah kampung, para warga kampung bertanya kenapa aden sendirian
saja? ya aden yang biasanya bermain berempat yaitu ali, aji dan juga
amar, telah meninggalkan aden sendirian di kampung, aden yang
sepertinya agak memiliki penyakit autis atau memiliki dunianya sendiri
seperti suka menghayal, suka menyendiri, dan kadang menjadi pemalu
membuatnya sulit hidup mandiri atau pergi kerja ke kota seperti
teman-temannya tadi, aden hanya berdiam diri di rumah dan terus
berhayal, kadang dia selalu mengingat kesalahannya tentang putri
wanita yang pernah menyukai dirinya, namun karna dia dulu agak kurang
pengalaman dalam hal percintaan dia tidak bisa memanfaatkan situasi
untuk menjalin hubungan spesial dengan putri ini, ketika waktu itu
belum jaman sms, putri ternyata mengirim surat duluan pada aden, namun
sayangnya aden tidak membalas surat tersebut, dan memang kenyataanya
waktu itu rasa cintanya pada putri tidak terlalu besar, dulu dia lebih
menyukai lita yang juga satu kelas saat masih SD, namun sepertinya
lita lebih menyukai teman aden yaitu dedi, dan kerumitan rasa aden
membuat putri seperti marah, karena beberapa kali putri menanyakan
jawaban atas surat darinya untuk raden namun raden hanya tersenyum
bahkan bilang nanti saja, tapi surat tetap tidak dibalas aden sama
sekali, aden seperti menggantung harapan putri, atau juga tidak
menghargai perasaan putri walau hanya dengan sebuah balasan saja, aden
seperti orang aneh kadang, dia juga walau termasuk orang pintar di
sekolah dan kadang ada yang menyebut aden adalah profesor, aden yang
menyukai hal unik juga menjadikan dirinya adalah sosok yang unik untuk
temannya, aden juga akhirnya merasa mulai lebih menyukai putri,
(bersambung).

No comments:

Post a Comment

wdcfawqafwef