Uang menari di atas aspal lalu melayang ke kasur rumah mengindari
kendaraan yang lewat
lalu aku bingung pada diri sendiri
kebodohanku yang memuja uang yang tak bernyawa bahkan tak dapat berjalan
kebodohanku yang tidak bersyukur
kebodohanku yang membenci kepintaran
tawa dan senyum paksaku yang terpaksa di langit yang berawan yang
jatuh karna grafitasi
hidup jiwaku yang bersembunyi
hidup otak jenius yang dilemahkan
hidup kepercayaanku
Tuhan memberkati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment